Vision system belakangan ini menjadi trend didunia industri untuk keperluan inspeksi product ataupun reject system. Kemampuan vision system yang sangat akurat boleh dibilang menjadi momok menakutkan bagi kelangsungan sensor konvensional (Photocell, laser,ultrasonic, proximity,dsb). Pasalnya, satu buah vision system yang biasanya terdiri dari kamera, lighting, HMI (untuk image processing) dapat menggantikan belasan bahkan puluhan sensor konvensional. jadi bisa dibayangkan, misalnya mesin dengan platform jadul yang mempunyai belasan sensor deteksi untuk keperluan quality dan reject system bisa digantikan hanya dengan satu kamera saja yang difungsikan sebagai penangkap gambar yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga bisa mendeteksi apapun. Bukan hanya itu, satu unit vision system selain digunakan untuk mendeteksi quality suatu product, juga mempunyai banyak sekali fitur lain, salah satu fitur yang banyak dipakai adalah barcode reader (1D/2D) dan pengenal angka/huruf (OCR: Optical Character recognition).Diartikel ini, saya akan mencoba memaparkan basic knowledge, how it works dan contoh aplikasi vision system di dunia industri.
Setahu saya pioneer vision system adalah perusahaan Cognex. Kemudian perusahaan lainnya menyusul mengembangkan vision system, diantaranya yang familiar adalah Keyence dan Omron. Kedua perusahaan tersebut (terutama keyence) mau tidak mau harus ikut arus dengan mengembangkan vision system, selain untuk menambah lini product juga untuk menghindari mulai ditinggalkannya aplikasi sensor konvensional.