src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js" type="text/javascript">

Cari Blog Ini

Sabtu, 03 Maret 2012

90-an, Era Sejuta Keindahan Dalam Hidupku

Posting ini adalah posting paling Out Of Topic !!!!!!!!!!!!!!
Bagi anda yang lahir tahun pertengahan tahun 80-an kebawah pasti merindukan tahun2 90-an kan??? Bagi saya pribadi, tahun2 itu adalah era paling indah dalam hidup, dimana teknologi dan modernisasi belum merusak manusia. Saya akan cerita masa kecil saya, sebagai pembanding kenapa saya lebih suka dan pengin banget kembali ke era itu, bukan semata-mata karena motif nostalgia pribadi tapi emang secara logika-pun tahun2 itu adalah tahun yang indah.




Cerita dimulai pada tahun 1993 dimana listrik mulai masuk desa, tower2 sutet, tiang2 listrik dalam proses pembangunan. Inilah awal mulai hilangnya keindahan2 di desa saya. Sebelum ada listrik, masyarakat memakai teplok sebagai penerang rumah, TV masih hitam putih yang ditenagai oleh sebuah aki-yang tiap bulan harus di-charge. Bayangkan, nuansa pada masa itu!!!rumah terasa damai dengan penerangan cahaya teplok,anak2 dan remaja/pemuda-pemudi tiap malam membawa obor ke langgar-mushola-, santri putri berkerudung dengan tangan kanan memeluk alat sholat dan tangan kiri memegang obor, santri putra dengan peci khas jaman dulu serta sarung dekilnya ,menjadi pemandangan tiap malam. Jam 9 malam sudah sunyi, hanya tinggal suara jangkrik dan kodok kampung yang bernyanyi serta suara lirih orang mengaji . Gak ada suara TV dengan acara2 gak penting seperti sekarang!!suara musik gak jelas!!suara sepeda motor ngebut!! pokoknya adem. 

Anak2 SD, SMP atau SMA berangkat  dan sekolah dengan berjalan kaki melintasi jalanan yang rindang dengan pohon2 hijau dan tak takut terserempet mobil gila seperti sekarang, malah kadang kita lebih memilih lewat jalan pedesaan, dengan pemandangan indah dan nyanyian burung2 menghibur perjalanan kita. Anak2 jaman dulu sekolah sesuai umurnya, tidak seperti sekarang yang menurut saya belum cukup umur tapi sudah masuk SD dengan harapan semakin cepat semakin baik, padahal sebenarnya itu merenggut hak masa kecil mereka, mereka dipaksa dewasa dini. Padahal masa kecil adalah masa yang paling indah bagi manusia.Kembali ke laptoop!!! pada tahun2 itu sangat jarang sekali anak SMP pacaran!!!walaupun ada namuan gak seheboh dan separah sekarang!!!. Tidak ada HP, Internet, membuat otak mereka ter-selamatkan dari pengaruh buruk teknologi.  

Sekitar tahun 1994, uang perak masih berlaku, paling sebel rasanya kalo dapet kembalian uang perak, beli "mendoan" seharga 25 dengan uang 50an dikasih kembalian dua keping 10 perak dan 5 perak !!!=D.Pada masa itu jajanan anak masih "ramah", tidak mengandung bahan2 aneh, minuman2 yang dijual kebanyakan masih tradisional ex:cendol. dan masih jarang minuman kaleng dingin. Area bermain anak2 adalah sawah dan hutan/kebun. Permainan tradisional hampir dimainkan anak2 kecil di dekat rumah, kalo gak main biasanya anak2 kecil ( termasuk saya) mencari ikan di sungai-yang sekarang sungai tersebut hampir tak mengalir- yang jernih, atau mencari burung dan jangkrik di sawah maupun hutan, kegiatan lain adalah mencari kayu bakar di hutan belakang rumah, FYI jaman dulu hutan ramai dengan anak2 kecil yang mencari kayu bakar atau tumbuhan untuk dimasak, mereka membuat rumah2 pohon rahasia, menggali gua buatan di tepi jurang, maupun sekedar mencari burung. Ada yang menarik, dulu di hutan (sebenarnya sih kebun karet ratusan hektar), ada semacam tumbuhan rambat dengan buah kecil sebesar buah kopi yang rasanya sama persis seperti markisa namun dengan aroma yang khas orang banyak menyebutnya "markisa mini", itu dulu...sekarang????bisa saya katakan sudah punah di daerah saya, namun setelah browsing ternyata di daerah lain masih ada, namanya adalah buah "nyomlang" atau bahasa latinnya Passiflora foeti

Yang paling membuat saya kangen adalah kalo bulan ramadhan, malam hari  senantiasa terdengar lantunan ayat suci di rumah2 gubuk dengan penerangan lampu teplok, mushola-pun masih model panggung dengan dinding dan lantai anyaman bambu, penerangan dengan teplok kadang petromax, pada bulan suci, ibadah terasa maksimal,khusyuk, tidak seperti sekarang yang sudah dikalahkan oleh sinetron, internet, dan kerjaan kantor yang menumpuk sehingga masyarakat kurang bisa meikmati indahnya bulan suci. Biasanya sepulan shalat subuh dari langgar anak laki2 bermain petasan karbit, tau kan??dan anak perempuan jalan2 di jalan raya sambil olah-raga pagi-tentu saja jalan raya waktu itu masih seeepiiiiii-.  Menjelang buka puasa ngabuburit  yang sering dilakukan anak2 adalah main layangan di hamparan sawah yang luaaaaaaaaaasssss, beuuuhhhh indah banget kalo waktu sunset, angin sepoi2 matahari tenggelam dengan warna khas orange kemerah2an, dan burung2 bangau melintas di depan pandangan kita .

bersambung....capek nulisnya =D



8 komentar:

Anonim mengatakan...

Mengenang masa lalu hidup di pedesaan memang tidak akan pernah selesai, itu dapat ditambahkan untuk orang pedesaan mayoritas bicara pakai bahasa jawa ( utk yg suku jawa tentunya ) masih ada unggah ungguh antara yg tua dan yg muda, tidak ada yg pamer motor atau mobil ( karna yg punya motor atau mobil hanya mbah lurah hehehe ) .nonton TV paling malam kamis di balai desa ( nonton ketoprak TVRI YKA ) . siang hari mengembalakan ternak ke sawah, masih banyak tanah lapang, tegalan juga masih ditanami palawija,

Amir Amiru mengatakan...

Betul sekali masbro...kalo ada mesin waktu ,pengin rasanya balik ke masa2 itu...hehehe

tomz mengatakan...

kan neng jepang,,ngomong doraemon ae tho,,kon nyilihi mesin waktu..hahahaha,
isih do alim2,belum terkontaminasi perubahan waktu dan jaman...,termasuk diriq,,sak iki yo isih alim kok,,he2

Amir Amiru mengatakan...

@tomo: iyo kw alim (10 thn ug lalu ) =D

wiryo ayah abil mengatakan...

Baca tulisan kang amir jadi teringat kenangan masa lalu.. ketika aku masih SD di desa ku PLN belum masuk.. penerangan dikampung paling pake lampu "ceplik" kecuali di rumahku biasanya pake diesel itun hanya dari magrib sampe jam 9 atau 10 malem, karena kebetulan bapak punya genset diesel yang biasa dipake manggung VIDEO Kaset pake TV 20" masih manual.. untuk ukuran kampung saya pada saat itu hanya Bapak saya yang punya TV berwarna... secara biasa pake ngamen td... namun saat-saat itulah kenangan terindah dirasakan..
Lebaran merupakan momen yang teramat sangat ditunggu-tungu knp? Karena hanya saat lebaran saja kami bisa makan nasi pake daging ayam... kenikmatan yang sangat luar biasa...

Amir Amiru mengatakan...

hehe,betul mas Wiryo,Jaman dulu kalo ada undangan hajatan yang pertama dibaca adalah ``hiburannya``, kalo Hiburan: Tape Deck--->biasa
Hiburan: Video--->siipp
Hiburan: Laser disk--->paling ditunggu
Hiburan: Layar Tancap--->mbahnya siip

Kalo sekarang:
Hiburan:Tarling Dangdut, Organ Tunggal--->kadang gak mendidik,artis2 seksi bergoyang hot dengan suara pas2an,ditonton anak kecil pula..ckckckck

Amir Amiru mengatakan...

Oiya satu lagi, kalo lebaran jaman dulu itu di kampung rame banget, dari pagi mpe sore orang hilir mudik bersilaturahmi..
Kalo sekarang gak serame yang dulu..

Ricky Atmanoegara mengatakan...

hahahaha,,
bener banget yaah cerita itu,,
syukurlah saya masih sempet ngerasaiin,,,


:D :D :D
yang paling berkesan dan tak terlupakan tuh mainan2 khas anak desa yang asik n gokilnya tak tergantikan,,

Bentikan, Betengan, delikan (petak umpet) dan masih banyaaak banget lainnya,,>>>> #bahasa Jawa Timur an,,


Salam mas,
Ricky

Posting Komentar